Nature

 aku takut, Entah apa yang membuat  Ku takut, Aku hanya menghindar, Tak mengakui kenyataan yang ada, Aku hanya ingin menghindari nya

 Malam kemarin sudah terasa, Badan ku sakit semua, Panas juga terasa, Ujung jari tangan dan kaki ku dingin amat sangat, Pagi itu,ku coba mencium aroma minyak, Tak ada bau, bagaimana ini, Kucoba lagi dan lagi, tapi tetap saja tiada hasil, Aku berfikir cukup lama, Untuk memberitahu ini kepada ibunda, Dan benar saja, beliau panik ketika mendengar nya,

Banyak masalah sedang kamu pikirkan, Tentang study, hidup, masadepan, bahkan mantan, Sudah, cukup sudah yang kau pikirkan, Jangan terlalu terbebani, Semua akan baik pada masanya, Jaga diri sendiri, jangan jatuh hanya karena masalah sepele, Kuatkan dirimu, sayangi dirimu,

 Bagaimana cara untuk bahagia, Sedangkan pikiran selalu Kemana mana, Apalagi soal hidup dan asamara, Kadang membuatku senyum, tapi juga buat sengsara

 Payah, dasar lemah, Melupakan 1 orang saja sangat sukar, Selalu terbayang, Membuatku semakin jatuh kedalam, Bahkan ketika ku tutup mataku, Wajah mu selalu muncul dengan senyuman, Tapi aku muncul dengan tangisan.

 Tak pernah aku merasa semenyedihkan ini, Aku hanya tertawa melihat orang gundah gulana, Dengan hujan, dan malam minggunya, Dan kini akupun merasakan nya jua,

 Beri aku sedikit waktu, Tuk memepersiapkan semuanya, Agar aku dapat berjumpa dengan dirimu, Tuk melepaskan rindu, dan memeluk mu  Kan ku usahakan, Dalam waktu dekat, Kukan datang, Jadi kumohon bersabar lah sedikit lagi, Tapi ternyata, Dirimu tak tahan, Menjalani hubungan dengan jarak ini, Dan kau ucapkan selamat tinggal,

 Serasa ada yang mengganjal Teringat terus apa yang kau katakan Aku bisa tersenyum, aku terlihat tegar, Bahkan aku terlihat acuh, Tapi seandainya kamu tau, Aku selalu memikirkan dirimu, Tentang ucapanmu di awal tahun ini, Dan kabar yang kudengar bulan ini,  Itu membuatku seakan tersambar petir, Semuanya terlihat baik, Dan tiba-tiba gempa datang, Aku belum siap untuk itu semua, Kini hidup dengan hampa, Tersenyum dalam duka, Tertawa dalam tangis, Terdiam dalam angan. 

Inginku melangkah, Jauh pergi tanpa arah, Tapi semua tiada guna, Selalu terjerat oleh hal yang sama, Rindu akan masalalu yang sudah nampak kelabu,

Tengah malam itu aku tersadar Rasanya seperti dihentakkan  Dibangunkan secara paksa oleh takdir Semuanya memang tak selalu sesuai rencana.

 Diam bukan berarti emas, Diam bukan berarti kamu hebat, Diam malah menunjukkan kelemahan mu, Sesekali berbicara lah, Jika butuh bantuan, Bilang lah tolong, Jika tidak ingin, Bilang lah tidak, Semua nya tidak selesai jika kamu hanya diam, Naiklah, ngomong apa yang kamu inginkan, Kuatkan hatimu, kuatkan jiwamu, Dan ucapakan isi hatimu, 

  Ku tak bisa langkah kan kaki ku,  Melangkah mendekatimu, Bersanding dengan dirimu, Memeluk tubuh hangat mu, Aku disini memandang, Wajah bersemu senyuman, Berdendang dengan riang, Bahagia ku melihat nya, Walau aku tak bisa bersanding, Dengan dirimu sayang,  Aku bahagia jika kau bahagia, Semoga kau bahagia bersamanya,