Nature

  Kenapa aku harus benci, Kenapa pula aku harus sakit hati, Kita memang sudah tak sama sama lagi, Tapi aku masih sayang, Jadi buat apa aku benci dan sakit hati ?

  Akhirnya kuberanikan diri melangkah, Kuketik pesan singkat untuknya, Kupanggil namanya, Dan dia menjawabnya, Bahagiaku simpel ternyata, Semoga lekas baik di sana

 Mau bilang hai saja susah, Dasar canggung,

  Rasa rindu di dalam dada, Semakin menjadi jadi, Ingin diri ini menyapa, Hai, apa kabar Dinda disana?, Semuanya hanya dalam angan belaka, Aku Tak berani lagi menyapa,

  Hai, apa kabar mu? Gimana kabar ibuk? Baik semua kan ? Semoga selalu dilimpahkan nikmat oleh Allah, Hai, aku rindu kamu, Tau ga, aku to mikirin kamu terus, Hari ini, kemaren, Minggu kemaren, kemaren nya dan kemaren nya, Ga bisa bener bener lupa sama kamu, Kamu sendiri gimana ? Aku kangen kamu, Kamu kangen ga? Semoga "iya", haha, Aku sayang kamu, Sayang kamu, Aku pernah bilang aku bakalan nunggu kamu kan, Aku bakalan nunggu kamu, sampai nanti, walau cuman diem, aku masih sayang kamu.

  Tiap-tiap waktu tanpa sadar ku memanggil namamu, Kurasa ini rindu, Yang biasanya bertatap muka lewat WA, Kini sudah jarang menyapa, Sedang menahan rindu, Menguatkan hati tanpa menyapa, Tapi tak pernah bisa, Tapi apa daya, harus ku tahan ini semua, 

  Kelihatan nya aku sudah mulai gila, Terus menerus menyebut namamu, Kita sudah berpisah, Tapi aku masih belum rela, Aku sudah gila, Ya gila karna rasa ini, Rasa yang pernah ada, Diantara kita berdua, Dirimu selalu berputar putar di otak ku, Seperti menjadi candu dalam hidup ku, Yang kadang membuatku melayang layang, Jua kadang membuatku merasa kesakitan.

 Aku memang bodoh  Tak punya otak  Egois, Tak berperasaan,

Akhir dari ini Sifat asliku mulai terlihat Aku seorang pengecut Yang masih cinta tapi sok berkata tidak, Aku menutup akses komunikasi Tapi aku takut, Memang aku pengecut Aku masih berharap ada jalan kembali, Tapi aku sadar  Itu akan sulit, Bahkan bisa jadi tidak mungkin, Aku pengecut, menangis pengecut.

 Hatiku sakit, pasti akan sakit, Melihat dirimu, dipelukan orang lain. Hatiku pasti akan lebih sakit, Melihat tangismu, Ceritakan keluh kesah mu kepadaku, Akan ku pastikan aku mendengarkan cerita mu, Tentang apapun itu, Aku akan tetap mendengarmu,

 3 hari mungkin sudah berlalu, Aku tak membuka WhatsApp ku, Tapi hari ini karena sodaraku, Aku terpaksa membuka WhatsApp ku, Aku melihat senyum itu tanpa sengaja, Dan ternyata memang sangat berat melupakan nya, Sayang, sayang masih sayang,  Sayang aku tak bisa sepertimu, Aku terlalu naif,  Maafkan aku,

Aku bingung,  Aku masih sayang,  Aku masih sayang, Tapi tak bisa sayang, Biar aku sayang, Dalam diam, Mencinta, Menunggu mu, Tak menghubungi mu tuk sementara, Kan ku kuatkan hati, Untuk tetap menunggu, Aku masih cinta, Aku akan menunggu, Jangan jadikan ini beban, Aku yang akan tetap mencinta, Dan biarkan aku tetap mencinta, Dan tetap menunggu,

 Kukira aku sudah baik baik saja Kukira aku akan segera melupa  Tapi apa kenyataan nya  Aku semakin memikirkan dirinya  Tak karuan rasa dalam dada, Juga dalam kepala,

 Sudah berjalan 2 bulan  Dan aku masih menangis